MATARAM - From TNI with Love untuk Lombok. Ungkapan populer di Barat ini mungkin cocok untuk mewakili pelaksanaan TNI International Marathon (TIM) 2018 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bagaimana tidak, TIM 2018 bukan sekadar lomba lari maraton internasional terbesar di Indonesia dan dunia, dengan hadiah total mencapai Rp 10 miliar. Lebih dari itu, TIM 2018 memiliki semangat untuk membangkitkan kembali Lombok beserta penduduknya, pasca diguncang gempa bumi hebat pada akhir Juli dan awal Agustus lalu.
Sejatinya, TIM 2018 digelar untuk memeriahkan HUT ke-73 TNI. Seiring dengan terjadinya gempa bumi di Lombok, TNI pun mengonsep TIM 2018 sebagai salah satu kegiatan bakti dan kepedulian TNI terhadap Lombok dan masyarakatnya, selain serangkaian kegiatan rehabilitasi fisik dan pemulihan yang dilakukan personel TNI di Lombok.
Tak heran jika TIM 2018 memiliki rangkaian kegiatan yang panjang, mulai dari perkenalan budaya hingga bakti sosial bagi masyarakat korban gempa bumi. Tujuannya apa? Memulihkan kembali jiwa warga Lombok, sekaligus memulihkan denyut kehidupan ekonomi dan pariwisata Lombok yang terpukul akibat gempa bumi.
"Tujuan dari kegiatan ini, yang pertama kita ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat nasional maupun internasional, bahwa Lombok itu aman untuk dikunjungi. Dan, Lombok itu punya pariwisata yang tidak kalah dari destinasi pariwisata lain," kata Komandan Satgas Penerangan (Dansatgaspen) TNI Marathon Internasional 2018 Kolonel Inf Kristomei Sianturi saat jumpa pers di Lombok Epicentrum Mall, Mataram, NTB, Jumat (2/11).
Lanjutnya, lewat kegiatan ini, diharapkan pula kehidupan ekonomi dan pariwisata Lombok bisa membaik dan bangkit kembali. "Sehingga kita mengembalikan kehidupan perekonomian pariwisata yang ada di Lombok yang sempat turun akibat dampak gempa bumi beberapa waktu yang lalu," lanjut dia.
Pria yang sehari-hari menjabat sebagai Kapendam Jaya ini menuturkan, pada hari H pelaksanaan lomba lari pada 4 November lusa, kegiatan ini tidak hanya sekadar lari, tapi juga dilakukan dalam atmosfer militer. Artinya, para pelari akan disuguhi keterampilan aerobatik tim dari Tim Aerobatik Udara Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU, ada terjun payung kemudian ada pameran alutsista darat, laut, udara. Kemudian ada kesenian dari khas Lombok.
Lebih jauh ia mengungkapkan, rangkaian TNI Internasional Marathon 2018 sudah berlangsung sejak tanggal 1 November. Puncaknya, lari maraton sejauh 42 kilometer pada Minggu 4 November 2018. "Ada 6.000 peserta yang sudah daftar dan 240 peserta dari mancanegara dari 22 negara dalam event internasional ini," tandasnya.
Diharapkan oleh Dansatgaspen, TNI Internasional Marathon 2018 ini bisa melahirkan pelari berbakat yang bisa mengharumkan bangsa di kancah nasional maupun internasional. "Rute ini sudah dapat sertifikasi internasional dunia, rute ini memenuhi kriteria 21 K dan 42 K, itu akan diakui internasional," imbuhnya.
Pihak Pemprov Nusa Tenggara Barat sendiri mengapresiasi dan mendukung penuh penyelenggaraan TIM 2018. Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Lalu Muhammad Faozal. Ia mengungkapkan, TIM 2018 diharapkan bisa mengembalikan geliat pariwisata di NTB yang turun hingga 20 persen pasca gempa bumi.
"Ini adalah recovery pariwisata NTB pasca bencana gempa. Kami punya waktu tiga bulan untuk menormalisasi pariwisata di NTB pasca bencana, karena memang begitu kejadian gempa, penurunan angka kunjungan kami sampai 20 persen. Ini ajang yang tepat untuk meyakinkan dunia, bahwa Lombok siap dikunjungi kembali oleh wisatawan pasca gempa," singkatnya.**FadliTwinbot
0 comments:
Post a Comment