Wisata yang unik dan menghebohkan

 










 Kawalitv.com, Nusakambangan
Ini baru heboh dan keren, Pengurus Wilayah Jawa Tengah Ikatan Notaris Indonesia mengagas wisata ke pulau penjara 13 April lalu bersama 110 orang Notaris – PPAT Jawa Tengah. Tak tanggung-tanggung penjara yang jadi destinasi wisata adalah Nusakambangan. Nusakambangan adalah sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat  Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau pulau penjara berkeamanan tinggi di Indonesia dan penjara yang terkenal paling ketat dan harus steril dari warga sipil.
Meskipun secara geografis berdekatan dengan wilayah Kabupaten Cilacap, pulau ini tidak masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap, tetapi dimiliki oleh Kementerian Hukum dan HAM dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia. Pulau Penjara yang memiliki tujuh Lapas ini antara lain;  Lapas Terbuka, Lapas Batu, Lapas Besi, Lapas Pasir Putih, Lapas Kembang Kuning, Lapas Permisan dan Lapas Khusus Narkoba.
Sebuah kesempatan emaas bagi Indikatornews.com bisa bersama rekan Pengurus Daerah Notaris dari selururh Jawa Tengah bisa ikut mengunjungi Nusakambangan ini. Di mana salah satu agendanya adalah mengunjungi Lembaga Pemasyaratan Klas I Batu (High Risk Narkotika) dan lapangan ‘Tembak Tunggal Panaluan’ tempat lokasi eksekusi mati para Napi yang terkena vonis hukuman mati. Dan terakhir mengunjungi ‘Pantai Permisan’

Kenapa dibilang kesempatan emas ? Ketua Pengwil Jawa Tengah Ikatan Notaris Indonesia, Sugiarto, mengungkapkan bahwa  apabila ingin mengunjungi Pulau Penjara ini dengan prosedur yang benar dan legal adalah harus mengajukan izin kepada Kementerian Hukum dan Ham Jawa Tengah. Karena status Lapas Nusakambanag, lanjut Sugiatao,  bukanlah destinasi wisata yang bisa menjadi daerah wisata biasa seperti Taman Nasional lainnya.
“Perlu ada izin resmi dari pemerintah , karena  Lapas ini diproyeksikan untuk menjadi Lapas dengan Super Maximum Security yang menahan para bandar narkoba kelas kakap  dan para penjahat terorisme.tentunya harus steril dari warga sipil,” ujarnya.
Perjalanan dimulai pukul 08.50 pagi, perlu pembaca ketahui hanya ada satu akses transportasi yang tersedia, yakni kapal feri pengayoman bernama ‘Roro’ berbobot 123 ton yang dikelola oleh Kementerian Hukum dan HAM. Dan kapal ini adalah satu-satunya kapal yang boleh berlabuh di Pulau Penjara. Sebab, tidak ada satu pun kapal komersial maupun pribadi yang diizinkan berlabuh di kedua dermaga khusus itu, selain kapal Pengayoman.
Lima menit kemudian lepas dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, kapal terus menuju Selat Nusakambangan. Selintas terlihat beberapa kapal tanker miik perusahaan Singapura tampak angkuh membuang jangkar di Dermaga Pertamina utara Dermaga Sleko.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit Kapal Pengayoman IV kapal tertambat di Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan. Dan langsung disambut oleh Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Sujonggo.  Layaknya tamu kehormatan, rombongan Notaris itu setibanya di Dermaga Sodong langsung  diangkut mengunakan tiga bus menuju Lembaga Pemasyaratan Klas I Batu (High Risk Narkotika) yang di huni 18 belas orang napi badar narkoba kelas kakap.  "Setiap satu sel satu orang, gerak-geriknya akan dipantau selama 24 jam penuh," jelas salah seorang petugas jaga yang enggan disebut namanya itu.

Ketua Dewan Kehormatan Pengwil Jawa Tengah Ikatan Notaris Indonesia, Suyanto, SH, saat dimintai komentarnya terkait kunjungan rekan-rekan notaris Jawa Tengah ke Nusakmbang menurutnya perjalanan ke Lapas Batu mengajarkan saya banyak hal keberagaman, keberanian, membaca karakter orang, bagaimana harus mengambil keputusan dalam kondisi tak ideal dan resiko setiap kejahatan narkoba yang resko bisa di lihat pada penjara High Risk Batu, Nusambangan.
Dan menurut saya, hal semacam ini sejatinya penting terutama diperlihatkan kepada generasi muda khususnya anak-anak sekolah agar mereka mengerti dan paham bahwa kejahatan narkoba itu sangat  berbahaya dan menjadi musuh nomor satu negara karena merusak generasi anak bangsa.
Usai mengunjung Lapas Batu, rombongan langsung menuju Pantai Permisan. Tunggu dulu, Nusakambangan yang dikenal sebagai pulau penjara dan sangat menyeramkan ternyata menyimpan pesona indah pantainya yaitu ‘Pantai Permisan’. Kenapa disebut  Pantai Permisan, karena pantai ini berlokasi berada disebelah selatan Lapas Permisan. Dan Permisan ini tergolong pantai yang masih sangat alami belum banyak dikunjungi masyarakat karena memang tidak sembarang orang bisa mengunjungi pantai yang berada di ujung selatan Nusakambangan.
Dengan pemandangan pantai yang begitu Indah dan menakjubkan serta deburan ombak laut selatan yang gelombanngnya menjulang membawa rekan-rekan notaris berlama-lama  menikmati panorama keindahan pulau-pulau kecil dan batu-batu karang yang ada disekitar pantai Permisan. Usai menikmati panorama indahnya Pantai Permisan rombngan langsung mengabadikan diri dengan acara foto bersama dan diakhir makan siang.

Usai makan siang rombongan kembali ke bus dan mengakhiri kunjungannya menuju ke lapangan ‘Tembak Tunggal Panaluan’ Pos Kepolsian Sub Sektor Nusakambanagan. Di lokasi tersebut rombongan langsung di terima oleh Aiptu Widodo yang dengan senang hati mengantar rombongan untuk melihat dari dekat tempat lokasi para napi di eksekusi mati oleh para algojo tembak dari personel Brimob Jawa Tengah.
Aiptu Widodo mengingat agar rombiongan tidak diperkenankan mengambil foto dasn vidio sebagaimana pesan dari Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto. Aiptu Widodo dengan penuh keramahan menjawab sejumlah pertanyaan Notaris. Di lapangan Tembak Tunggal Panaluan inilah para terpidana hukuman  mati yakni seperti Freddy Budiman (warga Indonesia), Seck Osmani (warga Senegal), Humprey Eijeke (warga Nigeria) dan Michael Titus (warga Nigeria) di eksekusi. Mengakhiri kunjungannya di Pulau Penjara ‘Nusakambangan’ sejumlah pertanyaan mengelayut di hati rekan-rekan Notaris sepanjang menuju Fave Hotel Cilacap.  
“Cilacap mungkin tidak begitu istimewa, tapi Nusakambangan sepertinya  istimewa. Karena tidak sembarangan orang bisa mengunjungi pulau ini,.” begitu ungkapan sejumlah  rekan Notaris Jawa Tengah yang dimintai komentarnya oleh Kawalitv.com. (Pramono)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Kawali TV

Blog Archive

Recent Posts

BERITA