Carut marut kongres IPPAT ke 7 di Makassar karena kurangnya koordinasi, ini disampaikan oleh PPAT dari Bandung Barat Anna Yulianti. Harusnya pelaksanaan kongres tidak diberikan kepada EO, karena ini hajatnya atau pestanya anggota IPPAT. Jadi ini harus dilaksanakan oleh IPPAT sendiri.
Dalam paparannya Ketua Umum mengatakan bahwa EO ini profesional, sehingga anggota tidak usah khawatir, namun kenyataannya, anggota banyak yang komplen, karena waktu yang terlalu molor.
Anggota kurang merasa nyaman saat menunggu sterilisasi ruangan, mungkin ini akibat banyaknya anggota yang hadir. Sehingga hampir seluruh ruangan hotel Four Point Makassar di lantai 1 dan lantai 2 penuh. Antrian menunggu masuk untuk barcode begitu panjang, saat masuk untuk barcode mengantri panjang, sehingga keamanan membuka pintu secara berkala, akibatnya dorong dorang terjadi, pintu pun sedikit bergeser.
Saat proses pembarcode an, anggota saling berdesakan, karena memang pos barcodenya tidak sebanding dengan anggota yang masuk, kemudian pengaturan antrian juga tidak baik.Sehingga anggota berdesakan dan ada yang sampai pingsan.
"Hari ini melelahkan sekali, kongres yang sering saya ikuti, kongres yang jaman now yang kacau banget. Pesan saya untuk Ketua Umum terpilih, tolong perbaiki organisasi IPPAT, ini sudah sangat kacau balau.ungkapnya
Mengenai EO, Anna mengatakan lebih lanjut bahwa saat pemaparan ketua umum, ya itu Syafran Sofyan, Eo ini profesional, namun pada kenyataannya Anna menilai jauh dari profesional
"kalau menurut pendapat saya kongres ini harus segera di audit lagi, tapi bagaimana karena LPJ sudah di terima"
Lebih lanjut Anna mengungkapkan bahwa harusnya kepanitiaan jangan diserahkan ke EO, karena ini acaranya IPPAT.
" kongres IPPAT ya, harusnya panitianya harus dari IPPAT lagi, jadi jangan menggunakan EO, karena EO tidak tau isi dari ADART." ujar Anna
Namun demikian secara keseluruhan acara kongres ini sebetulnya tergolong sukses, karena mampu menghadirkan 4700 peserta, walaupun saat pemilihan tidak semua mengikuti pemilihan. anggota SC dan OCnya adalah mereka-mereka yang sudah biasa menangani acara kongres atau pra kongres.
Sementara itu, Elis Nurhayati SH, selaku ketua Pengwil IPPAT Jawa Barat sekaligus Presidium mengapresiasi akan suksesnya kongres IPPAT ini.
Menurut Elis, biasanya kongres paling banyak 1500 sampai 2000 orang saja tapi ini mampu mencapai diatas 4.500 orang, artinya kongres ini cukup sukses.
"pokonya buat IPPAT sekarang hebat maju, buat yang kepilih, saya ingin yang amanah, yg bisa mengelola organisasi dengan baik, mengerti management, keuangannya ya semua lah, harus bisa menjalankan amanah" ujar Elis kepada kawalitv.com Sabtu 28 Juli 2018, di lokasi kongres
Anggota IPPAT yang baru dan pengalaman perdana mengikuti kongres, banyak yang belum memahami bagaimana kehidupan kongres, sehingga banyak dari mereka yang mengeluh. Mereka seolah tidak mau mengerti kesulitan panitia yang menangani begitu banyak orang. Bahkan Kawalitv.com ikut menerangkan keharusan sterilisasi ruangan pemilihan, namun mereka malah mempertanyakan dasarnya apa harus sterilisasi.
Demikian pula dengan Rany, dirinya baru pertama kali mengikuti kongres, keluh kesahnya begitu banyak karena dari awal absen saja sudah sulit, kemudian masuknya susah. Walau akhirnya bisa masuk tapi ternyata
Rany
menuturkan kepada khalayak, pengalaman pertama ikut kongres tgl 26 langus ke
boot Jabar, dilayani orang yg mengaku EO lalu niat ambil id card tapi tak di
duga id card nya tdk ada dan harus print ulang dengan isi daftar yg urutan nya
264 sementara printer nya cuma satu ditanya kapan beres nya dirinya jawab kami
buka pendaftaran sampai jam 12 malam.
Tgl
27 hari pertama up granding akhirnya dapat juga id card tapi antriannya begitu
padat, saling dorongpun terjadi, beruntung tenaga masih besar sehingga dorong
mendorong kuat.
Proses sterilisasi yang terlalu panjang membuat anggota mulai gerah, mereka mulai memaksa ingin masuk, namun panitia bagian ferivikasi belum siap, mereka masih mempersiapkan untuk barcode dan masuk untuk pemilihan. Pada pukul setengah sepuluhan anggota mulai masuk sambil berdesakan. Anggota terus masuk hingga ada beberapa yang pingsan karena kepanasan dan terdorong-dorong anggota yang akan melakukan barcode.
Disini EO dianggap tidak mampu, dari lamanya sterilisasi dan pengurusan barcode, anggota banyak yang menilai kurang baik. Harusnya hal seperti ini jangan diserahkan ke EO, ujar salah seorang anggota. Karena ini hajatnya PPAT.
Salah seorang panitia dari Makassar, Mieie,SH. M.Kn, PPAT di Makassar mengaku heran dengan kongres ini. Menurutnya kenapa dipaksakan kalau memang tidak siap. Mieie mengatakan jika memang harus tetap melaksanakan harusnya mengambil kepanitiaan gabungan dari Makassar dan Jawa, seperti Surabaya, Jakarta dan Jawa Barat, karena mereka yang sudah biasa. Kawalitv.com bersama wartawan Renvoi bahkan menyarankan agar memberi masukan kepada panitia lain saat evaluasi, namun menurut Mieie tidak mungkin lagi, karena memang sudah berjalan, jadi mungkin media saja yang memberi masukan.
"iya harusnya kalau tidak siap dari awal kasih tau kalau belum siap, jangan memaksakan, atau harusnya panita itu gabungan denga panitia dari jawa, mereka yang sudah biasa seperti Surabaya dan Jakarta, memberi saran sudah tidak mungkin kan sudah jalan" ujarnya disela-sela kesibukan antrian.
Namun demikian setelah semua masuk ruangan yang langsung antri untuk pemungutan suara, berjalan lancar, walau masih saja ada yang pingsan dan sedikit marah-marah. Pemilihan usai sudah mendekati pagi hari. Bagi mereka yang menikmati suasananya mereka berselfi ria, mereka bertemu dengan teman-teman, karena ini salah satu ajang silaturahmi, namun bagi yang kurang suka, ini jadi bahan omelan. Ya itulah salah satu seni dari kongres, memang ada baik ada buruknya tergantung sudut pandang.
Penghitungan suara dilakukan di minggu pagi hingga sore hari, maka dengan selisih yang cukup tipis, akhirnya Julius Purnawan menempati urutan pertama. Julius dinyatakan menjadi ketua terpilih. Suasana hiruk pikuk pendukungnya riuh memenuhi ruangan. Walau masih ada beberapa protes. Namun proses mereka tetap berjalan dengan baik hingga Julius dilantik**Wsn
0 comments:
Post a Comment