Kegiatan pelibatan masyarakat "Sosialisasi Pentingnya Literasi Dini", bersama Dr. Gilar Gandana, M.Pd. (Dosen PGPAUD UPI Tasikmalaya) dan Asri Julaeha, M.Pd. (Ketua Bidang Program dan Kemitraan Forum TBM Jawa Barat) dengan moderator Dilla Sari Puspa, S.Si. (anggota Komunitas Gada Membaca asal kecamatan Rajadesa yang setiap Minggu wisata baca bersama kedua putrinya sekaligus meminjam 20 buku).
Kegiatan Komunitas Gada Membaca, 13 Oktober 2024, yang dikuti 55 orang peserta ini merupakan rangkaian terakhir dari realisasi Bantuan Pemerintah untuk Penggerak Komunitas Literasi 2024 dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa Kemendikbudristek RI.
Mengawali sesi, Asri menyampaikan bahwa literasi dini itu merupakan kemampuan anak usia dini untuk membaca, menulis, dan berhitung dengan melibatkan kemampuan mendengarkan, berbicara, berpikir kritis, dan memecahkan masalah sebagai fondasi penting untuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.
Sementara manfaat dari literasi dini yaitu dapat, merangsang perkembangan otak, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, mempermudah adaptasi dengan lingkungan belajar formal serta memperkuat hubungan sosial dan emosional.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan membuat oleh orangtua maupun guru, kita bisa mengenalkan/membacakan buku cerita sederhana, bermain tebak kata, menceritakan gambar, membuat boneka jari, serta bermain peran menggunakan buku cerita.
Di akhir sesi, Asri menyampaikan daftar buku anak yang dapat diakses secara online seperti bacapibo.com, buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-non-teks dan letsreadasia.org
Sesi selanjutnya, Gilar Gandana menyampaikan bahwa literasi dini itu dapat membantu anak mengembangkan pemahaman bahasa yang lebih baik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dan menyiapkan anak untuk sukses dalam pembelajaran formal di sekolah.
Dampak literasi dini pada perkembagan anak secara kognitif dapat merangsang perkembangan otak dan meningkatkan keterampilan berpikir logis. Anak memiliki kosa kata yang lebih luas dan kemampuan berkomunikasi yang lebih baik serta membantu anak memahami dunia sekitar, membangun rasa percaya diri dan membentuk keterampilan sosial yang kuat.
Gilar juga menyampiakan pentingnya peran orangtua dalam literasi dini, orangtua adalah guru pertama dan teladan bagi anak dalam mengembangkan literasi. Orangtua bisa membacakan buku sejak anak usia dini, sebelum mereka dapat membaca sendiri, memperkenalkan buku bergambar dengan cerita sederhana yang melibatkan anak dalam percakapannya.
Gilar menambahkan yang tidak kalah penting juga peran guru membantu menciptakan lingkungan literasi di sekolah dengan menyediakan berbagai media membaca, seperti buku, gambar, dan cerita. Di sekolah, guru dapat membuat jadwal waktu membaca yang teratur di kelas dan melibatkan anak dalam diskusi tentang isi bacaan. Guru juga dapat mendorong kolaborasi dengan orangtua untuk memperkuat literasi anak di rumah.
Diakhir sesi, Gilar yang menyambut baik dan mendukung beragam kegiatan komunitas Gada Membaca, menyampaikan tips untuk meningkatkan minat baca: menjadikan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan, libatkan anak dalam diskusi setelah membaca, misalnya dengan menanyakan pendapat mereka tentang cerita, hubungkan cerita dengan pengalaman seharihari anak untuk meningkatkan pemahaman dan minat.
Naufalia Qisthi selaku panitia menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan telah memberikan dukungannya. Semoga beragam kegiatan pelibatan masyarakat yang telah dilaksanakan memberikan manfaat bagi masyarakat. ***Gusmun, relawan Komunitas Gada Membaca.
0 comments:
Post a Comment