Pada Minggu, 6 Oktober 2024, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pengelola perpustakaan desa, mahasiswa, relawan, wartawan, Karang Taruna Desa Winduraja, mengikuti kegiatan Temu Komunitas Penggerak Literasi yang diselenggarakan Komunitas Gada Membaca dengan menghadirkan nara sumber Aam Siti Aminah, ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Jawa Barat dengan moderator Rifki Ahmad Fauzi, ketua Forum TBM kabupaten Ciamis.
Kegiatan untuk saling menguatkan dalam gerakan literasi ini merupakan bagian dari rangkaian realisasi Bantuan Pemerintah untuk Penggerak Komunitas Literasi 2024 dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa Kemendikbudristek RI.
Naufalia Qisthi penanggung jawab kegiatan sebelum masuk ke sesi temu Komunitas Penggerak Literasi, mengatakan, melalui temu komunitas ini, bisa memperkuat sinergi antar komunitas literasi, mengembangkan kolaborasi dan memperluas dampak kegiatan literasi hingga menjangkau lebih banyak kalangan. Juga bisa saling belajar dan memperkaya satu sama lain, merancang program-program literasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan tentu saja, terus berkomitmen untuk menciptakan budaya literasi.
Aam Siti Aminah, pada sesi pemaparannya menegaskan langkah awal yang harus dilakukan komunitas penggerak literasi diantaranya, membuat nama komunitas, menetapkan tujuan, menetapkan sasaran, membentuk kepengurusan, adaya relawan, advokasi untuk mencari dukungan banyak pihak, merencanakan kegiatan pelibatan masyarakat, sinergi dengan banyak pihak dan tentu saja memiliki tanggung jawab serta komitmen kuat dalam menjalankan komunitasnya.
Selain itu, hal yang perlu dilakukan oleh penggerak literasi adalah mengidentifikasi kebutuhan masyarakat bisa dengan wawancara dan silaturahmi, pengembangan sumber daya manusia yang membantu jalannya komunitas, dan studi banding ke komunitas lain.
Untuk pengembangan komunitas agar berjalan dengan baik, pengelola harus melakukan evaluasi, pertama edukasi yaitu meninggalkan apa apa saja yang kurang atau tidak baik dalam pengelolaan, kedua lestari yaitu melanjutkan apa saja yang sudah baik dalam pengelolaan, dan ketiga gradasi yaitu melakukan apa apa yang sudah baik dalam pengelolaan terus ditingkatkan agar lebih baik lagi.
Saat berjalannya temu komunitas peserta terlibat sharing dengan berbagi pengalamannya dalam menjalankan komunitasnya sehingga diskusi pun berjalan dengan produktif. Termasuk pengelola TBM dapat mengikuti kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Aam menegaskan perlunya semua pihak mendukung kegiatan yang diselenggarakan komunitas sehingga dapat berdampak nyata bagi masyarakat dan gerakannya berkelanjutan.
Perlu diingat bila anak-anak punya tempat untuk belajar seperti di sekolah, maka masyarakat memiliki TBM sebagai tempat belajar sepanjang hayat. Jika kita merasa khawatir dengan kemajuan teknologi yang bisa mengambil alih ruang belajar, masih banyak hal dan kegiatan yang tidak bisa Artificial Intelligence (AI) lakukan, contohnya pendidikan karakter. Maka TBM atau komunitas harus memiliki program yang menarik dan inovatif sehingga masyarakat tertarik untuk terlibat secara aktif.
*** Hana Hanifah, relawan Komunitas Gada Membaca
0 comments:
Post a Comment