Menanti malam Laelatul Qodar di SMPN 3 Kawali





Ada yang berbeda di SMPN 3 Kawali, jika kebanyakan pesantren ramadhan siswa-siswi di titipkan di pesantren, tidak dengan SMPN 3 Kawali. Mereka sejak awal puasa, sudah masuk pesantren Ramadhan di sekolah ini, ini bertujuan agar siswa mampu belajar agama juga belajar disiplin. Pesantren Ramdhan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan waktu usai ujian sambil menunggu pembagian rapor.
Adalah  Drs. Koko Kustiawansalah seorang guru yang selalu membimbing siswa-siswinya, hingga pada malam penutupan mereka mabit di sekolah, mereka menginap di sekolah, dari mulai jam 5 sore mereka terus bersama, buka puasa bersama, solat magrib berjamaah, solat isya dan taraweh, mereka pun istirahat, nanti pada pukul 2 dinihari mereka dibangunkan untuk bersama-sama solat tahajud, kemudian saur berlanjut ke solat subuh hingga kuliah subuh. Mereka bersama mereka belajar disiplin waktu, sejak magrib hingga pagi hari. 106 siswa-siwi dari kelas 7 dan kelas delapan, antusias mengikuti malam Mabit di SMPN 3 Kawali di ramadhan tahun 2018 ini.  

Seluruh guru mengikuti acara ini, sementara menurut Koko, biaya ditanggung oleh sekolah dan sumbangan dari guru-guru, untuk itu siswa tidak dipungut biaya.
Dalam pesantren Ramadhan, siswa-siswi diajari solat duha, tadarus alquran dan belajar menghafal zuz ama.
“jadi sebanyak 106 siswa dari kelas 7 dan kelas 8, mengikuti mabid di sekolah, mereka mengikuti buka puasa bersama sampai solat duha, malamnya ada ceramah dan ada juga pak Kuwu Karangpawitan hadir memberi sambutan. Kami berusaha dan berharap siapa tahu malam ini adalah malam laelatul qodar, selanjutnya agar para siswa lebih tau dan bisa lebih memahami agama” ujar Koko
Kades Karangpawitan Ocay Rosadi, selaku tempat dimana SMPN 3 berada, mengaku bersukur, mendukung  dan sangat gembira dengan adanya kegiatan siswa siswi yang sangat positip ini. Kegiatan seperti ini berguna untuk membentuk karakter anak didik yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. SMPN 3 Kawali yang secara kewilayahan berada di Desa Karangpawitan, memiliki andil dalam pembentukan masyarakat yang agamis berdasarkan ajaran agama islam. Menurut ocay, 95 persen siswa-siswi SMPN3 Kawali berasal dari Desa Karangpawitan. 

“untuk itu saya sampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Kepala Sekolah dan para guru di sekolah tersebut, saya berharap, program seperti ini rutin dijalankan” pungkasnya
**WsN

Share:

0 comments:

Post a Comment

Kawali TV

Blog Archive

Recent Posts

BERITA