Ditengah
harga-harga serba naik, pemerintah berusaha menekan harga beras dengan cara
operasi pasar beras murah di seluruh Indonesia, termasuk di Kecamatan Kawali,
operasi pasar di gelar pada hari kamis 5 maret 2015. Masyarakat antri dari
pukul 7 pagi, namun baru mulai pada
pukul 11 siang di pendopo eks Kewadana Kawali.
Harga-harga
barang kebutuhan pokok di tanah air
terus merangkak naik, harga bbm yang tadinya turun kini sudah naik kembali,
angkutan umum naik, termasuk harga beras terus meroket mencapai 12.500 per
kilonya. Untuk mengantiipasi kenaikan harga beras, pemerintah melakukan operasi
pasar beras. Hal ni dilakukan untuk menekan harga beras yang sudah mencapai
12.500 perkilogram.
Di Kecamatan
Kawali, operasi pasar digelar di halaman pendopo kecamatan eks Kewedanan
Kawali, menurut Dede Hendara Kabak perekonomian Pemda Kabupaten Ciamis, Bulog
menyediakan 5,3 ton beras dengan kelas medium dan dijual seharga rp. 7400
perkilo.
Di kecamatan
Kawali, respon masyarakat sangat baik, terbukti begitu diumumkan bahwa akan ada
operasi pasar beras murah, masyarakat langsung antusias. Begitupun pemerintah
Kabupaten, pemerintah sangat peduli terhadap mahalnya harga beras
“Ini adalah
kebijakan pemerintah, untuk menekan harga beras yang semakin tinggi maka
pemerintah melakukan operasi pasar, ini akan terus dilanjutkan hingga harga
beras benar-benar stabil, dan ini beras kelas medium, dijual seharga Rp. 7400”
Ucap Dede
Drs. Hidayat
taufik Camat kecamatan kawali mengatakan bahwa operasi pasar ini menyiapkan
beras yang kelas medium, harga perkilonya 7400, yang dipasaran harganya
mencapai Sembilan sampai sepuluh ribu.
“OPM ini
sengaja diadakan agar harga beras bisa turun, dan ini untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, agar masyarakat kurang mampu bias membeli dengan harga terjangkau”
ujar Camata
Masyarakat
sebenarnya memang antusias terbukti mereka sudah datang dari jam 7 pagi,
sementara janji pemertintah akan mulai jam sembilan, namun ternyata terlambat.
Sehingga masyarakat merasa cape dan
lelah menunggu hingga jam sepuluh pun belum ada. Menurut ibu-ibu yang
mengantri, jangan sampai beli beras Rp.7400, tapi anak jajan sepuluh ribu, namanya
nombok.
“saya sudah
menunggu dari jam 7, kasihan anak sudah cape, padahal pengumuman katanya jam Sembilan
tapi ini sudah jam sepuluh belum dating” ungkap salah seorang ibu dari
Banjarwaru Kawali
Akhirnya
datang juga, jam sebelasan truk beras Bulog datang, mereka mulai menurunkan
beras dan siap memasarkan. Antrianpun panjang namun tertib. Beras sudah di buat
paket lima kilo namun jika ada yang menitip, pemerintah tetap melayani hanya
terbatas untuk tiga orang, sehingga beras karungan berisi 15 kg pun bisa
dibawa.
Keterlambatan
ini dikatakan Dede karena pembagiannya di sindang kasih dulu, sehingga Kawali
baru berjalan setelah beres Sindangkasih. ** Wsn
0 comments:
Post a Comment