Gerhana matahari

Entah berapa ribu warga menyaksikan fenomena alam gerhana matahari di berbagai tempat, sehingga hampir 75 persen penduduk negeri berhamburan ddi luar rumah. Ini membuat manusia menjadi bisa melihat langsung seperti apa pergerakan bulan yang menutup matahari. Pada masa tahun 1983, berbeda dengan sekarang, kesakralannya lebih kenatal masa itu.
Sekarang tidak ada penelitiannya, padahal buat pelajar sangat penting bagaimana dampak langsung GMT ke kehidupan se-hari2-hari (praktek langsung implementasi dari teori2 yg ada dibuku pelajaran). Ini disampaikan oleh H. Dayat Hidayat seorang pengamat alam dari daerah Panawangan.
Masa lalu ujar Dayat,  Penelitian dampak dari Gerhana Matahari Total th 1983 dipusatkan di pelataran parkir Candi Borobudur disiarkan langsung oleh TVRI.
>Pada detik2 Matahari tertutup bulan, ayam pd masuk kandang+binatang2 mlm/kelelawar mulai keluar, jangkrik berbunyi... <disangka sareupna>....pd saat matahari mulai terbuka lagi, ayam berkokok keluar kandang, burung2 berkicau, kelelawar masuk ke tmpt prsembunyiannya <disangka wanci Subuh>. 
Mas gareng dari Putrapinggan, kabupaten Pangandaran melihat bahwa hal ini sangat unik, namun masa kini tidak lagi, yang ada justru seperti berpesta, di jembatan ampera Palembang justru ada penyanyi dan lain sebagainya, bukan dilarang, hanya segarusnya ini difahami akan terjadi apa dibumi ini. Dari masa lalu, jika terjadi gempa, gerhana atau fenomena alam apapun, biasanya ada aksi selanjutnya. Hanya manusia jaman sekarang justru tidak peduli ke hal itunya. Mungkinkah kiamat sudah dekat ujar mas Gareng dari Pangandaran. Melqi Faizal reporter kawalitv.com mampu mengabadikan matahari sabit dengan kamera hpnya. Ini cukup bagus dan bersyukur. Melqi yang masih duduk di bangku SMA kelas 2, bisa menyaksikan fenomena alam yang sangat langka. Aneh memang bagi orang yang picik, menyalahkan masa tahun 1983, karena pemerintah melarang warganya untuk keluar rumah, bahkan ada yang menyarankan memukul kentongan. Pasahal itu semu adalah mitos dan budaya dan pada masa itu peralatan belum secanggih masa kini. Jadi demi melindungi rahayatnya, pemerintah lebih baik melarang warga untuk tidak melihat ke atas, karena kini jelas bahwa jika melihat langsung retina mata kita akan rusak.** wsn/melqi F/ktv

Share:

0 comments:

Post a Comment

Kawali TV

Blog Archive

Recent Posts

BERITA